About Me

Monday, May 9, 2011

Keterampilan Penggunaan Variasi dalam Pembelajaran


Pendahuluan
Salah satu tugas tenaga pengajar atau guru dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan di sekolah adalah dengan mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif dan membuat peserta didik merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh guru maupun peserta didik. Salah satunya adalah rasa bosan atau jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut tentu saja menghambat proses transfer dan penyerapan ilmu sehingga hasil yang didapat pun tidak maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang pendidik diharapkan bisa menumbuhkan minat belajar dan mengalahkan rasa bosan yang ada pada diri peserta didik. Maka dari itu, dalam proses belajar mengajar, sangatlah penting bagi seorang pendidik untuk menguasai berbagai ketrampilan dalam mengajar. Hal tersebut dimaksudkan agar proses penyampaian ilmu pengetahuan terhadap peserta didik bisa berjalan lancar. Adapun macam ketrampilan yang harus dikuasai salah satunya adalah ketrampilan menggunakan variasi.
Penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar dimaksudkan agar peserta didik terhindar dari perasaan bosan dan jenuh, yang menyebabkan munculnya rasa malas. Pengajaran sebaiknya tidak monoton, berulang-ulang dan menimbulkan rasa jengkel pada diri peserta didik. Karena itu keterampilan menggunakan variasi adalah sangat penting bagi guru sekolah dasar dalam upaya memelihara dan meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajarnya ang lebih baik.
Pengertian penggunaan variasi merupakan keterampilan guru di dalam menggunakan bermacam kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat, gairah, dan aktifitas belajar yang efektif.
Tujuan dari penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk :
1.      Mempertahankan kondisi optimal belajar.
2.      Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar.
3.      Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik.
4.      Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
Adapun untuk jenis dan prinsip ketrampilan penggunaan variasi akan dijabarkan pada bab berikutnya.

Pembahasan
 Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam proses belajar mengajar, tidak jarang para peserta didik mengalami hambatan berupa kebosanan atau kejenuhan. Maka dari itu, ketrampilan dalam menggunakan variasi pada saat proses pembelajaran sangatlah penting bagi seoran pendidik. Hal tersebut diharapkan mampu menumbuhkan minat dan rasa keingintahuan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar para peserta didik.
A. Jenis-jenis Variasi dalam Pembelajaran
Ketrampilan menggunakan variasi pun memiliki jenis-jenis yang bisa dikembangkan agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan optimal. Jenis-jenis ketrampilan pengggunaan variasi antara lain:
1.      Variasi dalam gaya mengajar.
Variasi ini berkaitan dengan gaya mengajar yang digunakan oleh seorang pendidik agar peserta didik terhindar dari rasa jenuh dan bosan. Seorang pendidik dituntut untuk menciptakan pola kegiatan belajar mengajar yang variatif. Pola tersebut diharapkan mampu menciptakan suatu situasi belajar yang menyenangkan. Misalnya, pada saat pelajaran berhitung, siswa diminta keluar selama kurang lebih lima menit untuk mencari daun kering. Setelah itu, dihitung bersama-sama di kelas atau di bawah pohon yang rindang. Selain mengusir rasa jenuh, bosan, dan kantuk, cara tersebut juga bisa menambah semangat peserta didik untuk belajar berhitung dengan mencari helai daun kering sebanyak-banyaknya. Cara yang lain, misalnya dnegan study tour ke tempat-tempat bersejarah, ke perkebunan, dll.
2.      Variasi dalam penggunaan media.
dalam hal ini, seorang pendidik haruslah memiliki kemampuan memilih media pembelajaran yang teat sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung secar optimal. Sorang pendidik haruslah mengenal media apa yang cocok digunakan dalam menyampaikan ilmu yang dimaksudkan. Media ini diharapkan mampu menyampaikan maksud seorang pendidik kepada peserta didik dengan lebih jelas. Semakin lengkap suatu media atau alat pembelajaran ang digunakan, maka semakin besar kemungkinan pembelajaran tersebut akan berhasil. Tidak hanya melalui lisan, namun juga melalui media visual atau bahkan audio-visual. Misalnya, pada saat pelajaran IPA, pendidik mengharapkan siswanya mampu membedakan bagian-bagian bunga yang sempurna. Ada baikanya guru membawa langsung bunga asli dan menunjukannya pada siswa, atau meminta siswa untuk mencari contohnya. Hal tersebut, selain lebih menarik juga lebih mudah diterima oleh para peserta didik daripada hanya sekedar gambar yang ada di buku maupun di papan tulis.
3.      Variasi dalam penggunaan metode.
Metode adalah alat pencapaian tujuan, dalam hal ini adalah tujuan pemebelajaran. Maka dari itu, dalam menggunakan metode pembelajaran, seorang pendidik pun dituntut untuk dapat menvariasikannya sehingga lebih menarik. Jadi metode yang digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan  kegiatan yang ditetapkan dan tujuan pembelajaran. Misalnya, selain menggunakan metode ceramah, seorang pendidik juga bisa menggunakan metode tanya-jawab, eksperimen, demonstrasi, pemberian tugas atau diskusi. Hal tersebut dimaksudkan agar para siswa terangsang untuk berpikir dan mampu mengeluarkan pendapat, ide, maupun gagasannya.
4.      Variasi dalam pola interaksi.
Proses pembelajaran tentunya tidak bisa lepas dari interaksi, maka dari itu, seorang pendidik pun harus mampu membuat variasi pola interaksi dalam suatu pembelajaran. Kenyataan yang ada di lkapangan saat ini, sebagian besar pendidik masih menggunakan pola interaksi satu arah, yaitu pola interaksi dari pendidik ke peserta didik. Hal tersebut tentu saja sangat membosankan dan kurang menyenangkan. Pendidik seolah menjadi sumber dari segala sumber pengetahuan yang maha benar. Pola tersebut sudah sepantasnyalah dirubah agar peserta didik terlibat dalam interaksi tersebut. Perubahan pola yang bisa dilakukan adalah dengan pola interaksi mult iarah. Misalnya dengan menciptakan suasana diskusi pada saat pemecahan masalah dengan bantuan beberapa buku atau eksperimen. Di sini, pendidik berperan sebagai fasilitator. Proses tersebut tentunya dapat lebih mengacu peserta didik untuk belajar secara mandiri.

B. Prinsip-prinsip Penggunaan Variasi
Dalam mengembangkan variasi-variasi tersebut, seorang pendidik haruslah memperhatikan hal-hal tertentu. Hal-hal tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran, yaitu:
-          Gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat.
-          Perubahan satu jenis variasi ke jenis variasi yang lain haruslah efektif.
-          Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik peserta didik.

 Penutup
Dari uraian tersebut, dapat disimpulakn bahwa penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar sangatlah penting agar proses pembeljaran dapat berlangsung secara lancar dan optimal. Maka dari itu, penguasaan ketrampilan dalam menggunakan variasi sangatlah penting bagi seorang pendidik. Variasi yang dapat digunakan pun memiliki jenis dan prinsip yang harus diperhaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Adapun saran-saran yang sekiranya bisa menunjang ketrampilan penggunaan variasi bagi seorang pendidik antara lain:
  1. Seorang pendidik sebaiknya memiliki wawasan yang luas dalam proses pembelajaran.
  2. Seorang pendidik sebaiknya memiliki pengalaman dan selalu berusaha menambah pengalaman-pengalaman baru agar menunjang ketrampilan mengajar.
  3. Seorang pendidik sebaiknya mengetahui seluk-beluk para peserta didik sehingga dalam memilih variasi bisa tepat.
  4. Seorang pendidik sebaiknya berani mencoba variasi-variasi baru dalam mengajar.
Demikianlah sajian makalah “Ketrampilan Penggunaan Variasi dalam Pembelajaran” dari kami, bila terdapat kesalahan baik yang kami sadari maupun tidak kami sadari, kami mohon maaf dan terima kasih atas partisipasinya.

Daftar Pustaka
Rooijakkers. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.    Maulana

No comments:

Post a Comment