About Me

Monday, May 9, 2011

Alat Peraga


1.      Pengertian Alat Peraga
Menurut Nana Sudjana (2002: 99), alat peraga dalam pengajaran memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur, antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat tidak dapat dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran aar sampai kepada tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dapat dengan mudah dipahami siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan untuk membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu yang dipergunakan untuk membantu guru dalam penyampaian materi pada proses belajar mengajar sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis (1993: 72-73), alat sedrhana adalah alat yang dibuat sendiri oleh guru atau siswa yang bersumber dari bahan-bahan yang murah dan mudah didaptkan. Bahan-bahan tersebut dapat berupa barang-barang bekas seperti botol kosong, kardus, gelas plastik, dan sebagainya. Bahan tersebut dapat pula berupa barang yang mudah didapat, seperti gelas minuman, sendok, lilin, kertas, dan sebagainya.
Alat sederhana penting bagi perkembangan berpikir siswa. Cagne menyarankan agar siswa belajar mulai dari yang sederhana dulu menuju yang kompleks. Ausebel juga menyarankan agar pembelajaran siswa hendaknya dimulai dari yng mereka ketahui lebih dulu. Piaget menyarankan agar pembelajaran siswa disesuaiakan dengan tingkat perkembangan kognitifnya. Pada usia sekolah dasar, sebagian besar siswa masih berada pada tahap operasional konkret. Maka dari itu pembelajaran yang diberikan hendaknya berupa kegiatan belajar melalui kegiatan dengan “menyentuh” benda-benda yang nyata.(Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis, 1993: 72). Jadi pemilihan alat sederhana untuk proses pembelajaran siswa ini bukanlah semata-mata karena harganya murah atau alasan yang lain, melainkan didasarkan untuk kepentingan perkembangan belajar siswa. Dengan alat-alat sederhana yang telah mereka kenal dalam kehidupan sehari-hari, pusat perhatian siswa akan lebih terpusat pada objek yang diselidiki dan bukan “terpesona” pada alat buatan pabrik yang digunakan. Dengan alat sederhana setidaknya para siswa terhindar dari rasa takut, misal takut dimarahi karena salah menggunakan alat tersebut atau takut rusak karena alat etrsebut berharga mahal.
2.      Fungsi dan Nilai Alat Peraga
Nana Sudjana (2002: 99-100) menyatakan, terdapat enam fungsi pokok alat peraga dalam proses belajar mengajar. Keenam fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan melainkan memiliki fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b.      Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c.       Alat peraga dalam penggunaanya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat pada tujuan dan bahan pelajaran.
d.      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semat-mata alat hiburan, dalam arti digunakannya hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan oleh guru.
f.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain penggunaan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Disamping enam fungsi di atas, penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti di bawah ini:
a.       Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi verbalism.
b.      Dengan peragaan dapat memperbesar minta dan perhatian siswa untuk belajar.
c.       Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d.      Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
e.       Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambung.
f.       Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
g.      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
3.      Jenis Alat Peraga
Nana Sudjana (2002: 100-104) menyatakan, alat peraga terdapat beberapa jenis, yaitu:
a.       Alat peraga dua dan tiga dimensi
Alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan alat peraga tiga dimensi adalah alat peraga yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Alat peraga dua dan tiga dimensi ini antara lain ialah: bagan, grafik, poster, papan tulis, potongan kertas, model banggun ruang, dan lain sebagainya.
b.      Alat-alat peraga yang diproyeksi
Alat peraga yang diproyeksi adalah alat peraga yang menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar. Alat peraga yang yang diproyeksi antara lain: film, slide, dan filmstrip.
4.      Penerapan Alat Peraga dalam Pengajaran
Penerapan alat peraga dalam pengajaran, khususnya masalah yang berhubungan dengan prinsip penggunaan alat peraga dan langkah-langkah menggunakan alat peraga dalam kelas (Nana Sudjana, 2002: 104-106).
A.    Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga
Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan.
2)      Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu memperhitungkan apakah penggunaan alat peraga tersebut sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.
3)      Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan alat peraga dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.
4)      Menempatkan atau memperlihatkanalat peraga pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat peraga digunakan.
B.     Langkah yang harus ditempuh pada waktu menggunakan alat peraga
Ada enam langkah yang dapat ditempuh pada waktu mengajar menggunakan alat peraga. Langkah-langkah terseut adalah sebagai berikut:
1)      Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga.
2)      Persiapan guru. Memilih dan menetapkan alat peraga yang sekiranya tepat untuk mencapai tujuan.
3)      Persiapan kelas. Memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan alat peraganya.
4)      Langkah penyajian dan peragaan. Penyajian pelajaran dengan menggunakan peragaan merupakan suatu keahlian guru yang bersangkutan.
5)      Langkah kegiatan belajar. Pada langkah ini siswa hendaknya mengadakan kegiatan belajar yang berhubungan dengan penggunaan alat peraga.
6)      Langkah evaluasi peragaan dan keperagaan. Pada akhirnya kegiatan belajar haruslah dievaluasi sampai seberapa jauh tujuan itu tercapai, yang sekaligus dapat kita nilai sejauh mana pengaruh alat peraga sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar.

No comments:

Post a Comment